banner hokitimur

Teka-Teki Silang Pilkada Donggala 2024, Siapakah Jawara?

Oleh: Moh. Amin Sandilana

banner 120x600

Artikel ini bukan bermaksud mendahului kehendak takdir Tuhan. Tidak juga dimaksudkan untuk mendahului segala proses dan hasil yang berjalan di KPUD Donggala. Namun artikel ini sekadar sebagai refleksi intelektual dan kalibrasi kondisi psikososiopolitik yang hadir dan mengada di Kabupaten Donggala saat ini.

Hari Selasa (27/8) kemarin tidak ada pergerakan sama sekali di KPUD Donggala. Belum ada satupun pasangan kandidat Bupati dan Wakil Bupati Donggala yang mendaftarkan diri. Hari ini, Rabu (28/8) dan besok (29/8); kita bersama akan menyaksikan 5 pasang kandidat Bupati dan Wakil Bupati yang diusung oleh gabungan partai politik berduyun-duyun menuju KPUD Donggala. KPUD Donggala akan menjadi kantor yang paling sibuk di Kabupaten Donggala mulai hari ini sampai November 2024 mendatang. Kantor-kantor sekretariat partai politik yang ada di Jakarta maupun di daerah, termasuk di Kabupaten Donggala akan buka selama 24 jam non stop. Demi untuk memenangkan jagoan-jagoan mereka bertanding dalam Pilkada Donggala.

Penulis meyakini, kendati tulisan ini tidak ingin mendahului hasil dari proses yang ada di KPUD Donggala, Pilkada Donggala akan diikuti oleh 5 pasangan. Mereka adalah Vera Elena Laruni-Taufik M Burhan (Perindo dan PDI Perjuangan); Moh Yasin-Syafiah Basir (Partai Nasdem dan Partai Gerindra); Rahmad Arsyad-Abdul Rasyid (Partai Golkar dan PKS); Idham Pagaluma-Abdul Asis Daming (PKB dan Partai Demokrat), dan satu pasangan lagi yaitu Widya Kastrena-Arwin yang diusung oleh PAN-PKN-Partai Gelora.

Mari kita hitung kembali peluang masing-masing kandidat di atas mampu memenangi Pilkada Donggala pada 27 November 2024. Kita lihat dan analisis modal politik, modal sosial, modal finansial dan infrastruktur, serta faktor-faktor esensial lainnya.  Pertama, pasangan Vera Elena Laruni-Taufik M Burhan. Pasangan ini diusung oleh Partai Perindo dan PDI Perjuangan. Dalam Pemilu 2024, dua partai politik ini mendapatkan suara tinggi yakni 20.010 (8,9 persen) setara dengan 4 kursi DPRD Donggala dan 10.760 (4,8 persen) sebanding dengan 3 kursi DPRD Donggala. Modal suara yang dimiliki sebanyak 30.770 suara sah (13,7 persen). Vera Elena Laruni adalah politisian yang pernah menduduki jabatan Wakil Bupati Donggala Periode 2013-2018 mendampingi Kasman Lassa, di mana mereka pernah berangkat dari jalur independen. Vera Elena Laruni kini juga menjabat sebagai Ketua DPD Partai Perindo Kabupaten Donggala. Yang patut diingat, di balik politisi wanita yang hebat, pasti ada suami yang hebat pula di belakang layar. Siapakah dirinya? Ya benar, Vera Elena Laruni memiliki suami yang juga seorang pengusaha dan politisi yakni Ronny Tanusaputra. Ronny Tanusaputra adalah tokoh ternama di Sulawesi Tengah, di mana saat ini dirinya menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Perindo yang sekaligus sebagai Tenaga Ahli Gubernur Sulteng Bidang Investasi dan Sumber Daya Alam.

Kolaborasi antara Vera Elena Laruni dan Ronny Tanusaputra baik ketika di dalam rumah maupun luar rumah inilah yang menjadi kunci kesuksesan keduanya. Sementara pasangan Vera Elena Laruni adalah Taufik M. Burhan, adalah sosok politisi senior dari Partai Kebangsaan Bangsa, yang kemudian berlabuh ke Partai Nasdem pada Pemilu 2024. Taufik adalah mantan anggota DPRD Kabupaten Donggala 2019-2024 dari PKB yang kemudian mengundurkan diri untuk berpindah ke Partai Nasdem dalam Pemilu 2024. Dalam Pemilu 2024, Taufik M Burhan mendapatkan suara sah sebanyak 1.204 atau berada di peringkat ke-2 di Internal partainya pada Dapil 2.

Pada Pilkada Donggala sebelumnya tahun 2018, pasangan Vera Elena Laruni-Taufik M. Burhan juga pernah bertanding dalam pesta demokrasi tersebut dan berhasil memperoleh suara sebanyak 41.845 suara (27,33 persen); kalah dengan suara Kasman Lassa-Moh Yasin yang mendapatkan suara sebanyak 53.042 suara (34,65 persen).

Pada Pilkada 2024 ini, duet Vera Elena Laruni-Taufik M. Burhan akan memperbarui strategi kampanye Pilkada dengan pendekatan yang lebih merakyat dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Duet antara politisi wanita dan politisi pria yang banyak pengalaman menjadi kombinasi matang dalam menggaet dan menarik suara pemilih di Kabupaten Donggala.

Dalam website Laporan Harya Kekayaan Penyelengga Negara (LHKPN) yang dilaporkannya ke KPK pada tahun 2018, Vera Elena Laruni memiliki kekayaan sebesar Rp 763.983.994 terdiri dari tanah, kendaraan, dan uang. Sementara harta kekayaan pasangannya yakni Taufik M. Burhan dalam LHKPN tahun 2023 sebanyak Rp -45.311.937. Kekayaannya berupa tanah, mobil ToyotaNew Avanza, dan uang namun memiliki jumlah utang yang lebih besar nilainya daripada aset atau kekayaan yang dimilikinya.

Tingkat keterpopuleran atau elektabilitas pasangan Vera Elena Laruni-Taufik M. Burhan dinilai lebih tinggi jika disandingkan dengan kandidat lainnya. Cobalah tebar kuisioner di warung-warung kopi dan pasar tradisional untuk menjajakinya.

Kedua, pasangan Moh Yasin-Syafiah Basir yang didukung koalisi Partai Gerindra dan Partai Nasdem. Moh. Yasin adalah Bupati Donggala yang menjabat menggantikan Kasman Lassa yang sempat mengundurkan diri karena momentum Pemilu 2024. Sebelumnya berposisi sebagai Wakil Bupati Kabupaten Doggala Periode 2018-2023. Dirinya juga saat ini menjadi sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Donggala. Sebelumnya pernah menjadi Ketua DPRD Kabupaten Donggala Periode 2014-2019. Dalam organisasi sosial kemasyarakaatan, Alumnus Magister Administrasi Publik pada Universitas Tadulako ini aktif sebagai Pengurus PMI Kabupaten Donggala. Kekuatan Yasin berada pada pengalaman legislatif dan eksekutif.

Kekayaan Moh. Yasin yang diserahkan ke KPK pada tahun 2024 ini sebanyak Rp 226.307.841 berwujud tanah di Kota Palu dan Kabupten Donggala, 1 mobil Avanza serta 1 motor, dan uang. Moh.Yasin pada Pilkada Donggala 2024 ini mengajak Syafiah Basir yang notabene-nya pernah menjadi Anggota DPRD Kabupaten Donggala dari Partai Hanura,yang kemudian berpindah ke Partai Nasdem. Pada Pemilu 2024, memperoleh suara sebanyak 2.648 menjadi yang tertinggi pada internal partainya pada Dapil 3. Moh. Yasin dan Syafiah Basir akan memanfaatkan para pendukungnya pada Pilkada 2018 dan juga Pemilu 2024 sebagai basis modal untuk memenangkan kompetisi Pilkada Donggala. Karena pernah punya pengalaman sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Donggala, tentunya Moh. Yasin banyak diperhitungkan oleh 4 kompetitor lainnya.

Pada Pemilu 2024, perolehan suara yang didapatkan oleh Partai Gerindra yakni sebanyak 17.683 (7,86 persen) dan Partai Nasdem sebanyak 27.128 (12,1 persen). Jika digabungkan suara koalisi partai politik pengusungnya yakni 44.811 suara. Angka yang besar. Jika mereka bisa mengamankan suara tersebut dalam Pilkada kali ini, sudah dapat dipastikan mereka bisa dengan mudah memenangkan kontestasi tersebut. Tetapi tidak semudah itu “Ferguso”, bahwa pilihan public akan terus bergulir dinamis sesuai dengan kondisi kebatinan calon pemilih saat Hari H pemilihan dan faktor-faktor lainnya seperti preferensi pemilih; dan motivasi yang tertanam dalam benak masing-masing pemilih. Pendukung pasangan Moh. Yasin-Syafiah Basir memiliki basis massa nasionalis dan memiliki latar belakang sosial yang beragam.
Dalam website LHKPN, jumlah kekayaan yang dimiliki oleh Syafiah Basir tidak bisa diakses. Kemungkinan yang bersangkutan tidak atau bahkan sama sekali belum pernah melaporkannya ke KPK.

Ketiga, tandem Rahmad Arsyad-Abdul Rasyid memiliki latar belakang nasional dan relijius di mana diusung oleh Partai Golkar dan PKS. Rahmad Arsyad yang berprofesi sebagai pengusaha dan menjadi Ketua Kamar Dagang dan Industri Kabupaten Donggala serta kini sebagai Tenaga Ahli Gubernur Sulawesi Tengah. Pengalamannya juga pernah menjadi Tenaga Ahli DPR RI Tahun 2019. Berbagai penghargaan pernah diraihnya salah satunya sebagai Tokoh Kolaborasi Syegenta se-Asia Pasifik Tahun 2022. Memiliki istri Bernama Endang Sari yang bekerja sebagai Dosen Ilmu Politik pada Universitas Hasanuddin Makassar. Istrinya tersebut pernah menjadi komisioner KPU Kota Makassar. Alumni Universitas Sahid Jakarta dan Uiversitas Hasanuddin tersebut juga tercatat pernah menyabet Penghargaan KADIN Indonesia Kategori KADIN Terbaik Impact Award (KIA) 2023 secara nasional.

Sementara pasangannya yakni Abdul Rasyid merupakan anggota DPRD Kabupaten Donggala dari Fraksi PKS selama 2 periode. Kini menjadi Ketua DPD PKS Kabupaten Doggala. Abdul Rasyid memiliki pengalaman panjang dalam tata Kelola pemerintahan, khususnya dalam dunia legislatif. Kombinasi antara pengusaha dan politisi muda ini bakal menarik anak-anak muda untuk memilih mereka. Pasangan nasionalis dan relijius sebagai ikon ideologis yang bakal ditonjolkan untuk mendekati para calon pemilih. Jumlah kekayaan dari dua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati ini tidak bisa diakses juga melalui website LHKPN, bisa jadi yang bersangkutan tidak atau bahkan sama sekali belum pernah melaporkannya ke KPK.

 

Keempat, pasangan Idham Pagaluma-Abdul Asis Daming yang diusung oleh PKB dan Partai Demokrat. Dalam Pemilu 2024 di Kabupaten Donggala, perolehan suara PKB sebanyak 15.077 suara dan Partai Golkar sebesar 17.602 suara. Jumlah suara sah dari gabungan dua partai politik tersebut yakni 32.679 suara.  Idham Pagaluna merupakan mantan Kepala Seksi Sertifikasi dan Pendaftaran Kapal Dinas Perhubungan Laut Kabupaten Donggala. Idham Pagaluma saat ini tercatat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Donggala. Pada Pilkada Donggala 2018, Idham Palaguma pernah mengikuti kompetisi tersebut dengan berpasangan dengan Muhammad Yasin M. Lataka dari jalur perseorangan dengan memperoleh dukungan suara sebanyak 18.471 pemilih.

Idham Palaguma dikenal sebagai pengusaha tambang galian C, pemilik dari Palu Indah Tehnik, memiliki jaringan luas yang bisa mendatangkan investor ke Donggala. Pada Pilkada 2024 ini, Idham Pagaluma menggandeng tokoh Abdul Asis Daming yang merupakan Wakil Ketua NU Sulawesi Tengah dan Wakil Ketua MUI Sulawesi Tengah.  Jumlah harta kekayaan Idham Pagaluma yang pernah dilaporkan ke KPK terkait LHKPN miliknya pada tahun 2018 sebesar Rp 2,3 miliar.  Sementara jumlah harta kekayaan milik Abdul Asis Daming juga tidak bisa diakses publik melalui website LHKPN. Hal ini diprediksikan yang bersangkutan tidak atau bahkan sama sekali belum pernah melaporkannya ke KPK.

Kelima, pasangan Widya Kastrena-Arwin. Pasangan yang diusung oleh koalisi PAN, Partai Gelora, dan Partai Kebangkitan Nusantara ini menjadi kandidat yang munculnya baru dalam 3 hari ini. Widya Kastrena adalah mantan anggota DPRD Kabupaten Donggala dari Partai Nasdem, yang kemudian merapat ke PAN. Anak dari Kasman Lassa (mantan Bupati Donggala 2013-2024) ini aktif dalam berbagai organisasi sosial kemasyarakatan. Kelihaian dan kematangannya dalam melakukan lobi dan komunikasi politik tidak bisa diragukan lagi. Pendekatan terhadap masyarakat melalui program-program yang membumi dan merakyat menjadi andalannya. Politisi wanita ini dikenal sangat vokal dan kritis dalam menyuarakan aspirasi publik.

Sementara Arwin adalah mantan birokrat yang pernah menduduki sejumlah jabatan strategis yakni pernah menjadi Camat Dampelas, Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan dan Limbah B3 BLHD Kabupaten Donggala, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Donggala,dan jabatan lainnya. Saat ini masih menjabat sebagai Sekretaris Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Donggala, dan pernah menjadi Wakil Ketua Pengurus PGRI Cabang Donggala, dan Wakil Ketua KNPI Donggala. Menjadi salah satu lulusan yang menonjol dari Universitas Tadulako dan Universitas Muhammadiyah Palu.

Dengan didukung oleh partai politik, membuat pasangan ini tampil percaya diri. Dalam Pemilu 2024 di Kabupaten Donggala, perolehan PAN sebanyak 13.358 atau 7,72 persen, Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) berjumlah 1.426 atau 0,824 persen, dan Partai GELORA berjumlah 2.941 atau 1,7 persen. Bila digabungkan perolehan tiga partai politik tersebut berjumlah 17.725 atau 10,24 persen.

Jumlah kekayaan Widya Kastrena yang dilaporkan ke KPK pada tahun 2021 hanya sebanyak Rp 144.177.071 saja. Terdiri dari mobil dan motor serta uang dan tidak memiliki tanah. Bahkan pada LHKPN tahun 2020, kekayaannya dilaporkan dalam kondisi minus yakni Rp – 70.088.388 akibat beban hutang yang cukup besar. Sementara jumlah harta kekayaan milik Arwin juga tidak bisa diakses masyarakat melalui website LHKPN. Hal ini diprediksikan yang bersangkutan tidak atau bahkan sama sekali belum pernah melaporkannya ke KPK

Sementara itu pasangan Burhanuddin Lamadjido-Mahfud AR. Kambay yang berangkat dari jalur independen, akhirnya kandas dan tak bisa melaju ke tahapan berikutnya; karena majelis hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) Makassar pada Selasa, 23 Juli 2024 menolak gugatan Burhanuddin Lamadjido-Mahfud. AR. Kambay. Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Donggala padaRabu, 10 Juli 2024 juga menolak permohonan gugatan pasangan calon perseorangan Burhanuddin Lamadjido-Mahfud AR Kambay. Dengan ditolaknya gugatan tersebut, maka bakal pasangan calon jalur perseorang Burhanuddin- Mahfud dinyatakan tidak memenuhi syarat. Dengan demikian, Pilkada Donggala tidak ada satupun kandidat dari jalur perseorangan. Padahal jika ada kandidat dari jalur perseorangan dalam Pilkada Donggala 2024, jalannya kompetisi demokrasi tersebut akan semakin seru dan dinamis, sebab masyarakat akan memiliki banyak alternatif pilihan dan menunjukkan bahwa demokrasi di Kabupaten Donggala sudah sangat maju.

Dengan berhitung melalui analisis matematis di atas, kita bisa meramalkan dan atau memprediksikan dari 5 pasangan kandidat Bupati dan Wakil Bupati Donggala 2024-2029, yang mulai hari ini sampai Kamis besok berbondong-bondong mendaftarkan diri ke KPUD Donggala, siapakah yang bakal memenangkan kontestasi tersebut. Perlu dihitung juga selain berdasarkan analisis jaringan politik dan sosial, serta kekuatan ekonomi-finansial yang dimiliki; serta tim sukses yang dimiliki masing-masing pasang kandidat tersebut; perlu juga dianalisis dengan pendekatan kebudayaan, serta pendekatan keagamaan; sebab hal tersebut juga menjadi faktor yang sangat menentukan bagi para calon pemilih di Kabupaten Donggala.

Dengan jumlah penduduk sebanyak lebih dari 304.000 jiwa yang menempati daerah dengan luas lebih dari 5.200 km persegi terdiri dari 16 kecamatan dan 166 desa/kelurahan; Kabupaten Donggala memiliki potensi yang luar biasa. Dengan jumlah DPT sebanyak 224.886 pemilih, 5 pasang kandidat Bupati dan Wakil Bupati Donggala akan mengerahkan segala daya upaya dan kekuatannya untuk menggaet dan mendapatkan suara pemilih sebesar-besarnya.

Penduduk Kabupaten Donggala yang memiliki peradaban pantai/pesisir/laut dengan mayoritas beragama Muslim (88,96 persen), Kristen (7,7 persen); Katolik (0,12 persen), Hindu (3,1 persen), Budha (0,06 persen), Konghucu (0,01 persen), dan lain-lain (0,17 persen). Berbagai realitas sosial keagamaan, dan sosiokutural tersebut harus diperhatikan oleh para kandidat dengan baik. Mereka yang bisa merebut perhatian, simpati, dan empati publik yang akan memenangkan kontestasi tersebut.

Dari analisis ini, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa 5 pasangan yang ada, memiliki peluang yang sama untuk menang maupun kalah. Namun dari 5 pasangan tersebut, peluang kemenangan yang lebih besar harus dioptimalkan seperti pasangan Vera Elena Laruni-Taufik M Burhan karena diusung oleh partai nasionalis, harus memperbanyak program relijius juga dan melakukan pendekatan kepada tokoh beragama Muslim dengan kuat agar mereka lebih unggul dari kompetitor lainnya. Pengalaman Vera sebagai Wakil Bupati Donggala menjadi nilai plus bagi para loyalis dan kaum perempuan. Pasangan vera Elena Laruni-Taufik M. Burhan merepresentasikan pasangan yang sangat ideal, sebab melambangkan pasangan antara politisi wanita dan politisi pria, melambangkan pasangan Muslim dan non Muslim, pasangan nasionalis dan relijius; sebab Vera berangkat dari partai nasionalis, sedangkan Taufik berangkat dari kelompok politisi relijius PKB yang kemudian berlabuh ke Partai Nasdem. Dari 5 pasangan kandidat yang ada, hanya pasangan Vera Elena Laruni-Taufik M. Burhani yang paling berbeda karena sinergi antara politisi Muslim dan non Muslim. Sedangkan kandidat lainnya semuanya adalah Muslim.

Dalam Pilkada Donggala 2024 ini, yang akan dijadikan lawan berat lainnya oleh 4 pasangan lainnya yakni pasangan Moh Yasin-Syafiah Basir karena dianggap sebagai “petahana terakhir”; sebab Moh Yasin sebelumnya sudah pernah sebagai Bupati dan Wakil Bupati Donggala. Sedangkan 3 pasangan lainnya pendatang baru, bisa menjadi kuda hitam yang justru menebar pesona. Kita lihat saja dulu, apakah 5 pasangan ini aman dahulu pada babak “ijab-qabul” di KPUD Donggala sampai Kamis besok dan pada saat penetapannya tanggal 22 September mendatang. Baru kita lihat lagi performa mereka selama masa kampanye Pilkada mendatang. Tulisan ini akan terus bersambung, sampai Pilkada tuntas dan menghasilkan Bupati-Wakil Bupati Donggala 2024-2029 terpilih.  (*)

 

*) Moh. Amin Sandilana, Pemimpin Redaksi Harian Online Kabar Indonesia Timur dan Analis Politik Nasional dan Lokal