banner hokitimur

Taktik Membangun Kabupaten Donggala dari Sektor Kelautan

Oleh: Moh. Amin Sandilana

banner 120x600

Kabupaten Donggala, yang terletak di Provinsi Sulawesi Tengah, memiliki garis pantai sepanjang lebih dari 400 kilometer. Luasnya wilayah laut Donggala menyimpan potensi besar yang belum seluruhnya tergarap optimal. Kekayaan sumber daya laut, budaya pesisir, serta posisi geografis yang strategis, menjadi modal utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah ini. Namun, untuk benar-benar membangun potensi laut Donggala, diperlukan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta melalui strategi yang berkelanjutan.

Potensi Sumber Daya Laut Donggala

Donggala dikenal memiliki ekosistem laut yang sangat beragam. Perairannya kaya akan ikan tuna, cakalang, tongkol, dan berbagai jenis biota laut lainnya. Selain itu, terumbu karang di wilayah Donggala juga masih terjaga cukup baik di beberapa lokasi, menjadikannya daerah yang potensial untuk pengembangan pariwisata bahari, seperti diving dan snorkeling.

Di sektor perikanan tangkap, Donggala memiliki potensi produksi yang cukup besar. Nelayan-nelayan lokal sebagian besar masih menggunakan metode tradisional, yang meskipun ramah lingkungan, namun hasilnya belum maksimal secara ekonomi. Selain itu, budidaya laut seperti rumput laut, kerang mutiara, dan ikan kerapu juga berkembang di beberapa wilayah pesisir.

Pariwisata bahari juga menjadi potensi strategis. Pantai-pantai seperti Pantai Tanjung Karang, Pantai Boneoge, dan Pulau Pasoso memiliki daya tarik alami yang sangat kuat. Keindahan alam bawah laut Donggala juga menawarkan kesempatan untuk menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Tantangan dalam Pengembangan Potensi Laut

Meskipun memiliki potensi yang sangat besar, masih ada banyak tantangan yang harus dihadapi dalam mengelola dan mengembangkan sumber daya laut Donggala. Salah satu tantangan utama adalah keterbatasan infrastruktur. Banyak dermaga, pasar ikan, dan fasilitas penyimpanan hasil laut yang kondisinya kurang memadai, sehingga menghambat produktivitas nelayan dan pelaku usaha perikanan.

Selain itu, masih rendahnya keterampilan dan teknologi yang digunakan oleh nelayan menjadi hambatan lain. Penggunaan alat tangkap tradisional dan minimnya akses ke pasar modern membuat hasil tangkapan belum memberikan nilai tambah yang maksimal bagi masyarakat pesisir.

Permasalahan lingkungan juga menjadi tantangan serius. Praktik penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan di beberapa daerah, seperti penggunaan bom ikan, dapat merusak ekosistem terumbu karang yang menjadi sumber kehidupan banyak biota laut. Jika tidak dikendalikan, kerusakan ekosistem ini bisa berdampak jangka panjang pada berkurangnya hasil laut.

Strategi Membangun Potensi Laut

Untuk membangun potensi laut Kabupaten Donggala, diperlukan pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan. Beberapa strategi yang bisa diterapkan antara lain:

1. Penguatan Infrastruktur dan Akses Pasar

Pemerintah daerah perlu berinvestasi dalam memperbaiki dan membangun infrastruktur penunjang sektor kelautan, seperti pelabuhan perikanan, cold storage, dan pasar lelang ikan. Dengan infrastruktur yang baik, hasil laut bisa dipasarkan lebih cepat dan dalam kondisi lebih segar, sehingga meningkatkan nilai jualnya.

Selain itu, memperluas jaringan distribusi ke pasar nasional bahkan internasional perlu diupayakan. Dengan memanfaatkan teknologi informasi, nelayan dan pelaku usaha perikanan dapat memasarkan produknya secara lebih luas.

2. Pelatihan dan Modernisasi Peralatan

Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di sektor kelautan sangat penting. Program pelatihan tentang teknik penangkapan ikan yang berkelanjutan, pengolahan hasil laut, serta manajemen bisnis perikanan perlu digalakkan. Selain itu, pemberian bantuan alat tangkap yang lebih modern dan ramah lingkungan akan membantu meningkatkan produktivitas nelayan.

3. Pengelolaan Lingkungan Laut Berkelanjutan

Konservasi lingkungan harus menjadi bagian integral dari pembangunan sektor kelautan Donggala. Pemerintah daerah bersama masyarakat harus mengembangkan kawasan konservasi laut yang jelas, mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga ekosistem, dan menegakkan hukum terhadap praktik ilegal seperti penangkapan ikan dengan bom atau racun.

4. Pengembangan Wisata Bahari

Sektor pariwisata bahari bisa menjadi motor penggerak ekonomi baru di Donggala. Pengembangan destinasi wisata harus dilakukan dengan prinsip ekowisata, yaitu menjaga keseimbangan antara pemanfaatan dan pelestarian lingkungan. Investasi dalam fasilitas wisata, promosi destinasi, dan peningkatan kualitas layanan pariwisata juga perlu ditingkatkan.

Peran Masyarakat dan Sektor Swasta

Keberhasilan membangun potensi laut Donggala tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga memerlukan peran aktif masyarakat pesisir. Pemberdayaan masyarakat melalui koperasi nelayan, kelompok usaha bersama, dan pelatihan kewirausahaan akan meningkatkan kemandirian mereka.

Sektor swasta juga diharapkan ikut berperan, baik dalam investasi di bidang pengolahan hasil laut, budidaya perikanan, maupun pengembangan wisata bahari. Kemitraan yang saling menguntungkan antara pemerintah, masyarakat, dan swasta akan mempercepat pembangunan ekonomi kelautan Donggala.

Dengan begitu, Kabupaten Donggala memiliki potensi laut yang sangat besar untuk dikembangkan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan kekayaan sumber daya alam, keindahan wisata bahari, dan semangat masyarakatnya, Donggala bisa menjadi daerah maju dalam sektor kelautan. Namun, upaya tersebut membutuhkan strategi yang terencana, kolaborasi antar pihak, dan komitmen kuat untuk menjaga keberlanjutan lingkungan. Dengan langkah yang tepat, Donggala dapat mewujudkan masa depan yang lebih sejahtera berbasis kekayaan lautnya. (*)

*) Moh. Amin Sandilana, CEO dan Pemimpin Redaksi Harian Online Kabar Indonesia Timur