banner hokitimur

Strategi Membangun Kabupaten Donggala yang Visioner dan Mandiri

Oleh: Moh. Amin Sandilana

banner 120x600

Kabupaten Donggala, yang terletak di Provinsi Sulawesi Tengah, memiliki potensi geografis, budaya, dan sumber daya alam yang besar. Namun, untuk mewujudkan Donggala sebagai daerah yang visioner dan mandiri, diperlukan strategi pembangunan yang terencana, inovatif, dan inklusif. Visioner berarti mampu melihat jauh ke depan dalam menyusun kebijakan. Sedangkan mandiri mengisyaratkan kemampuan daerah untuk berkembang dengan kekuatan sendiri, mengurangi ketergantungan terhadap pihak luar.

Menurut pandangan penulis, minimal ada 6 strategi kunci untuk membangun Donggala yang maju, berdaya saing, dan berkelanjutan.

1. Penguatan Infrastruktur Dasar

Pondasi utama pembangunan adalah infrastruktur. Donggala perlu melakukan percepatan pembangunan jalan, jembatan, pelabuhan, jaringan listrik, air bersih, dan telekomunikasi. Infrastruktur yang memadai akan memperlancar mobilitas masyarakat dan distribusi barang, serta membuka keterisolasian beberapa wilayah.

Strategi ini harus disertai dengan pendekatan pembangunan berkelanjutan. Misalnya, menggunakan teknologi ramah lingkungan, memperhatikan risiko bencana, serta melibatkan masyarakat lokal dalam perencanaan dan pengawasan.

2. Pemberdayaan Ekonomi Lokal

Untuk mewujudkan kemandirian, Donggala harus membangun ekonomi yang berbasis pada kekuatan lokal. Pertanian, perikanan, perkebunan, dan pariwisata adalah sektor-sektor strategis. Peningkatan produktivitas pertanian melalui penggunaan teknologi modern, penyediaan akses pasar, dan pembentukan koperasi menjadi langkah penting.

Selain itu, sektor UMKM harus diperkuat melalui pelatihan, akses pembiayaan, dan digitalisasi usaha. Pemerintah daerah juga perlu mempercepat program “satu desa satu produk unggulan” untuk memperkenalkan keunikan tiap desa di pasar nasional maupun internasional.

3. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)

Tidak ada pembangunan tanpa manusia yang unggul. Donggala harus berinvestasi dalam pendidikan berkualitas dan pelatihan vokasional yang relevan dengan kebutuhan pasar. Program beasiswa, penguatan kurikulum berbasis industri, serta pelatihan kewirausahaan perlu menjadi prioritas.

Pengembangan SDM juga harus inklusif, menjangkau semua kelompok masyarakat, termasuk perempuan, penyandang disabilitas, dan masyarakat adat, sehingga semua warga Donggala dapat berkontribusi dalam pembangunan.

4. Tata Kelola Pemerintahan yang Baik

Pemerintahan yang bersih, transparan, dan partisipatif adalah syarat mutlak bagi pembangunan visioner. Pemerintah Kabupaten Donggala harus memperkuat kapasitas birokrasi, memperbaiki layanan publik, serta mengadopsi teknologi digital untuk mempercepat pelayanan.

Partisipasi masyarakat harus diperluas, misalnya melalui musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) yang lebih terbuka dan bermakna. Di samping itu, pengawasan oleh masyarakat dan media terhadap kebijakan publik harus didorong untuk mencegah praktik korupsi dan penyalahgunaan wewenang.

5. Pelestarian Lingkungan dan Mitigasi Bencana

Donggala merupakan daerah yang rentan terhadap bencana alam, seperti gempa bumi,  tsunami, dan banjir. Oleh karena itu, strategi pembangunan harus mempertimbangkan aspek mitigasi risiko bencana alam. Program edukasi kesiapsiagaan, penguatan tata ruang berbasis risiko bencana, dan pembangunan infrastruktur tangguh perlu diprioritaskan.

Pelestarian lingkungan, seperti menjaga hutan mangrove, mengelola sampah, dan mempromosikan energi terbarukan, juga harus menjadi bagian integral dari rencana pembangunan agar kelestarian alam Donggala tetap terjaga untuk generasi mendatang.

6. Pengembangan Pariwisata Berbasis Budaya dan Alam

Donggala memiliki kekayaan budaya dan keindahan alam yang luar biasa, mulai dari pantai, pulau-pulau kecil, hingga tradisi lokal. Potensi ini perlu dioptimalkan melalui pembangunan destinasi wisata berbasis komunitas yang berkelanjutan.

Strateginya meliputi pelatihan pemandu wisata lokal, pengembangan infrastruktur pariwisata yang ramah lingkungan, serta promosi kreatif melalui media digital. Keterlibatan masyarakat dalam industri pariwisata akan mempercepat tumbuhnya ekonomi kreatif dan meningkatkan kesejahteraan.

Dengan demikian untuk membangun Kabupaten Donggala yang visioner dan mandiri membutuhkan kerja keras kolektif, inovasi, serta kemauan politik yang kuat. Penguatan infrastruktur, pemberdayaan ekonomi lokal, pengembangan SDM, reformasi tata kelola, pelestarian lingkungan, dan pengembangan pariwisata adalah pilar utama yang harus dijalankan secara simultan dan berkesinambungan.

Dengan strategi yang tepat, partisipasi aktif masyarakat, dan dukungan semua pemangku kepentingan, Donggala dapat menjadi kabupaten yang maju, mandiri, dan membanggakan, tidak hanya di tingkat regional, tetapi juga nasional. (*)

*) Moh. Amin Sandilana, CEO dan Pemimpin Redaksi Harian Online Kabar Indonesia Timur