banner hokitimur

Mengenal Sosok Pj. Bupati Donggala: Moh. Rifani Pakamundi, Pemimpin Progresif yang Humanis

banner 120x600

Donggala – Siapa yang tidak kenal dengan sosok satu ini? Muda, energik, progresif, dan humanis. Merancang karirnya dari bawah, dan kini menjadi orang nomor satu se-Kabupaten Donggala. Sejak 16 Januari 2024 lalu, beliu dilantik Gubernur Sulawesi Tengah menjadi Penjabat Bupati Donggala. ASN yang direkomendasikan oleh Kementerian Dalam Negeri RI dan dilantik oleh Gubernur Sulawesi Tengah menjadi penjabat Bupati Donggala. Pastilah sosok ASN (penjabat Bupati), yang memiliki keunggulan kompetitif dalam kepemimpinannya.

Sebab yang bersangkutan harus melaksanakan rangkap jabatan dengan menjalankan sejumlah ketugasan, sehingga konsekuensi logisnya, musti berbagi energi dan waktu untuk memimpin dua kelembagaan. Hal ini yang dilakukan oleh Moh. Rifani Pakamundi, di mana pada satu sisi menjabat sebagai Kepala Dinas Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawesi Tengah. Pada saat bersamaan juga harus menjadi Pj. Bupati Donggala, paling tidak sampai terpilihnya atau dilantiknya Bupati Donggala hasil Pilkada serentak pada November 2024 yakni pada Januari 2025 mendatang.

Tentu ASN yang terpilih menjadi panjabat Bupati Donggala akan memiliki pengalaman luar biasa. Sebab Bupati adalah jabatan politik yang banyak diperebutkan oleh para politisi lokal. Bupati bukan jabatan karir bagi seorang ASN. Artinya, kalau ada ASN yang ditunjuk sebagai penjabat Bupati; tentu hal tersebut menjadi prestasi bagi yang bersangkutan dan menjadi peristiwa yang langka. Karir birokrasi Moh. Rifani Pakamundi dirintis dari bawah. Ibarat prajurit, berasal dari kesatuan tempur paling bawah yang biasanya diletakkan di garis paling depan.

Pengalaman redaksi HOKIT berdiskusi dengan Moh. Rifani Pakamundi sangat mengasyikkan. Beliau berwawasan luas, terbuka, fleksibel, dan humoris. Karir pertamanya ditapaki dengan menjadi penjabat Kepala Seksi Pemerintahan Kelurahan Beşuşu Tengah, Palu Timur, Palu, Sulawesi Tengah. Setelah itu, secara perlahan Moh. Rifani Pakamundi menduduki jabatan sebagai Sekretaris Kelurahan Beşuşu Tengah. Dan secara mengejutkan, lantas menjabat sebagai Kepala Kelurahan Beşuşu Tengah Kecamatan Palu Timur. Berkat kerja keras dan berbagai inovasi yang dilakukannya; pergerakan karir birokratisnya naik vertikal ke atas berjalan cepat.

Beragam jabatan mulai mengalir menghampirinya. Menandakan bahwa amanah yang dipercayakan kepadanya dapat dijalankan dengan baik. Sebagai seorang ASN, tentunya Moh. Rifani Pakamundi menjunjung tinggi asas hukum di atas segalanya dan menjadikan pimpinan sebagai keteladanan utama. Setelah sukses menjadi Kepala Kelurahan Besusu Tengah, lulusan terbaik pada Jurusan Sosiologi FISIP Universitas Tadulako tahun 1997 tersebut langsung menjabat sebagai Penjabat Kepala Bagian Umum dan Kepegawaian RSU Anutapura
Kota Palu. Tidak berselang lama, kiprah Moh. Rifani Pakamundi semakin moncer. Kemampuannya dalam tata kelola SDM, menjadikannya dirinya terpilih sebagai penjabat Kepala Bidang Pengembangan Karir BKD Kota Palu.

Prestasinya yang luar biasa dalam soal kinerja memajukan lembaga BKD Kota Palu, akhirnya juga membuat namanya sangat mencolok  dan dilirik oleh Walikota Palu untuk didapuk menjadi penjabat Kepala BKD Kota Palu. Lulusan Magister Administrasi Publik pada Universitas Tadulako tersebut selalu siap menjalankan amanah yang diberikan padanya oleh para atasannya. Setelah melakukan berbagai gebrakan pada mekanisme kerja di BKD Kota Palu; kembali Moh. Rifani Pakamundi ditantang untuk menjadi Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kota Palu. Tak lama berselang, karirnya terus naik. Jabatan sebagai Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kota Palu dilakoninya dengan penuh pengabdian. Klimaknya, Gubernur Sulawesi Tengah sangat kepincut dengan kinerjanya yang sangat cekatan dan progresif, maka amanah kembali menghampirinya.

Kali ini dirinya dipercaya Gubernur sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawesi Tengah. Sebuah jabatan mentereng, di mana yang bersangkutan bersinggungan dengan para investor dan pengusaha baik berskala lokal, nasional,  bahkan Internasional. Banyaknya usaha tambang di Sulawesi Tengah, menjadi salah satu sektor yang berkontribusi besar pada pendapatan asli daerah yang masuk ke kas pemerintah provinsi Sulawesi Tengah.

Pengalaman panjangnya menjadi ASN pada tingkat pemerintahan paling bawah yakni Kelurahan sampai tingkat provinsi, tidak lepas dari ketekunanannya dalam meningkatkan performa, pengetahuan, keterampilan, dan jaringan. Sebagai penjabat Bupati Donggala yang baru saja dilantik, Moh. Rifani Pakamundi memiliki tekad kuat membaja untuk memajukan Kabupaten Donggala melalui berbagai gebrakan terutama dengan menarik sebanyaknya investor ke Kabupaten Donggala.

Harapannya tidak perlu ada lagi kemiskinan dan pengangguran di Kabupaten Donggala. Sebab semua bisa terserat melalui berbagai lapangan kerja baru yang akan dibuka luas. Loyalitasnya sebagai abdi negara membuat dirinya mendapatkan penghargaan dari Presiden RI yakni Satya Lencana Karya Satya (10 Tahun) Nasional Presiden RI 2010 dan Satya Lencana Karya Satya (20 Tahun Nasional Presiden RI 2020. Model kepemimpinannya tidak mungkin bisa diragukan lagi dalam membawa percepatan pembangunan Kabupaten Donggala, sebab pernah mengikuti berbagai macam Diklat Pimpinan yakni Diklat Pimpinan Tingkat IV, III, dan II. Pengalamannya berdinas di luar negeri antara lain ke Swedia, Dubai, dan Korea Selatan semakin memperkaya cakrawala pengetahuan dan pengalamannya dalam membangun model tata ruang kota yang maju dan berperadaban tinggi.

Dalam meluaskan jaringan sosialnya, Moh. Rifani Pakamundi masih memanfaatkan waktu senggangnya untuk berorganisasi yakni dengan menjadi Ketua Bidang Organisasi Kemasyarakatan Pemuda Pancasila; Ketua Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kota Palu (2013 s/d 2021); dan Ketua Federasi Olahraga Kreasi Budaya Indonesia (FOKBI) Sulawesi Tengah.

Kesuksesannya dalam mengemban amanah berbagai tingkatan, Moh. Rifani Pakamundi yang masih berasal dari keturunan bangsawan di Sulawesi Tengah ini memiliki istri bernama Asharrini Mastura dan empat anak bernama Emirul Ramizah Pakamundi; Naila Rifani Pakamundi; serta Syauqi Athala; dan Maylafaiza. (*)