Perebutan jabatan Bupati dan Wakil Bupati Donggala Periode 2024-2029 bakal berlangsung sengit pada 27 November 2024 mendatang. Soalnya, saat ini sudah dipastikan sebanyak 5 pasangan calon bupati dan wakil bupati yang diusung oleh gabungan partai politik maupun jalur perseorangan akan bertanding dalam laga 5 tahunan tersebut.
Mereka adalah Vera Elena Laruni-Taufik M Burhan yang diusung oleh koalisi Perindo dan PDI Perjuangan (7 kursi di DPRD Donggala); Moh Yasin-Syafiah Basir yang didukung oleh Partai Nasdem dan Partai Gerindra (dengan 11 kursi di DPRD Kabupaten Donggala); Rahmad Arsyad-Abdul Rasyid yang direkomendasikan oleh Partai Golkar dan PKS (8 kursi DPRD Kabupaten Donggala); Idham Pagaluma – Abdul Asis Daming yang diusulkan oleh PKB dan Partai Demokrat (modal 7 kursi di DPRD Donggala). Ditambah 1 pasangan lagi yang berasal dari jalur independen yakni pasangan Burhanuddin Lamadjido-Mahfud AR. Kambay.
Sudah dapat dipastikan 5 pasangan kandidat di atas akan mendaftarkan diri ke KPUD Donggala pada 27-29 Agustus 2024. Pertanyaannya, jika ditarungkan, siapakah yang bakal memenangkan kontestasi. Ada 4 modal yang bisa menjadi alat penentu kemenangan dari 5 pasangan petarung tersebut.
Pertama, model sosial menjadi sangat penting; terlepas apakah kandidat adalah seorang politisi atau profesional. Modal sosial adalah nilai jasa atau kebaikan budi yang pernah ditanamkan oleh kandidat yang memberikan arti atau nilai kebermanfaatan bagi orang lain bersifat individu maupun kolektif. Kebaikan budi ini bisa dilihat dari saham kebaikan yang pernah dimiliki oleh kandidat dalam pergaulan sosialnya. Modal sosial bisa dideteksi dari jumlah sahabat yang dimiliki baik sahabat nyata maupun sahabat dalam dunia maya. Kedua, kekuatan modal finansial dan infrastruktur pendukungnya. Bahwa jumlah kekayaan yang dimiliki dan besarnya dana kampanye yang digunakan. Semakin banyak anggaran yang dimiliki untuk berkampanye, dapat berbanding lurus dengan kemenangan yang bisa diraih.
Ketiga, dukungan dari mesin politik dan kerja koalisi partai politik yang mengusungnya. Bahwa partai politik adalah kendaraan yang bisa mengantarkan posisi para politisian untuk meraih kemenangan dalam Pemilu dan Pilkada untuk menduduki jabatan eksekutif maupun legislatif. Untuk itu kerja tim sukses koalisi antar partai politik yang solid dalam mengusung pasangan kandidat menjadi kunci kemenangan. Keempat, para kandidat wajib untuk memberikan jalan terbaik maupun solusi cemerlang atas berbagai permasalahan hidup yang dihadapi masyarakat secara riil. Makanya para kandidat harus menawarkan program-program kerja yang solutif, membumi, merakyat, dan langsung bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Dari 5 kandidat yang sudah ada, siapakah yang paling berpeluang memenangkan kontestasi Pilkada Kabupaten Donggala pada 27 November 2024? A. Vera Elena Laruni-Taufik M Burhan B. Moh Yasin-Syafiah Basir C. Rahmad Arsyad-Abdul Rasyid D. Idham Pagaluma – Abdul Asis Daming E. Burhanuddin Lamadjido-Mahfud AR. Kambay.
Jika dipilih secara random, maka lima pasangan tersebut memiliki peluang matematis atau statistik yang sama, yakni sebesar 20 persen atau 0,2. Namun jika dihitung dengan psikososiometri politik tentu hasilnya berbeda. Hanya kandidat yang membumi dan merakyatlah yang bakal memenangkan kontestasi Pilkada Donggala 2024.
Sebab para pemilih di Kabupaten Donggala memiliki karakteristik psikokultural yang sangat berbeda jika dibandingkan daerah lainnya di Indonesia. Masyarakat Kabupaten Donggala adalah masyarakat yang memiliki tradisi pesisir pantai dan sekaligus terdapat budaya pegunungan. Masyarakatnya sangat egaliter, transparan, dan apa perlunya. Soal martabat dan harga diri menjadi harga mati bagi mereka.
Masih ada waktu sekitar 3 bulan ke depan bagi para pasangan untuk menebarkan pengaruh dan ideologinya kepada ratusan ribu pemilih di Kabupaten Donggala. Kandidat yang bergerak lebih duluan untuk menyapa, memberikan solusi, dan menanamkan saham kebaikan lebih cepat dan lebih baik kepada ratusan ribu calon pemilih; tanpa perlu menunggu jadwal kampanye Pilkada resmi, merekalah yang pasti akan memenangkannya.
Pertarungan sesungguhnya yakni mulainya sejak jauh hari sebelumnya. Para kandidat yang cerdik akan bergerak setiap hari di 16 kecamatan dan 166 desa/kelurahan se-Kabupaten Donggala. Mereka memiliki tim sukses yang sudah tertata rapi sejak tingkat kampung, desa, kecamatan, hingga kabupaten.
Para kandidat yang bisa berbagi tugas untuk mendatangi satu persatu masyarakat di pedesaan, pinggiran panti, di pemukiman, dan area-area strategis seperti pasar, tempat pertemuan, tempat peribadahan, gedung-gedung, kantor-kantor, dan rumah-rumah penduduk yang akan memenangkan kontestasi tersebut. Kabupaten Donggala jelas memiliki karakter yang berbeda dengan masyarakat daerah lainnya. Makanya, kandidat dari jalur perseorangan, dalam Pilkada di Kabupaten Donggala pernah membuat sejarah dan mengukirkan catatan politik tersebut. Artinya, para kandidat yang diusung oleh koalisi partai politik jangan senang hati dulu; sebab dalam Pilkada sebelumnya; mereka pernah kalah pamor dengan kandidat yang berangkat dari jalur independen.
Dalam Pilkada, faktor ketokohan para kandidat jauh lebih kuat jika dibandingkan dengan faktor kedekatan dengan partai politik. Ketokohan ini menjadi parameter pertama, sebab menjadi modal bagi kandidat untuk dikenal dan popular dulu dalam persepsi dan ingatan publik.
Dari 4 pasang kandidat yang diusung oleh koalisi partai politik pengusungnya, masing-masing kandidat memiliki nilai ketokohannya dan popularitasnya. Yang membedakan hanyalah soal jam terbang dan kuatnya kedekatan emosional dan sosial dengan masyarakat.
Kandidat Vera Elena Laruni dan Taufik M. Burhan yang diusung oleh Perindo dan PDI Perjuangan, adalah duet yang banyak diperhitungkan selain tandem Moh. Yasin-Syafiah Basir. Para kandidat lainnya, juga tetap berpeluang untuk memenangi kontestasi tersebut.
Kita tunggu dulu saja, prosesnya para kandidat tersebut berproses dan menuntaskan masalah administrasinya dan deal-deal dengan koalisi partai pengusungnya di KPUD Kabupaten Donggala pada 27-29 Agustus 2024 mendatang. Analisis selanjutnya akan mengikuti arah angin dan situasi politik kekinian di Kabupaten Donggala. Sebab sampai sekarang nasib kandidat yang diusung oleh PAN tidak cukup amunisi untuk mendapatkan dukungan dari partai politik lainnya untuk diusung ke KPUD Kabupaten Donggala.
Sebelumnya DPP PAN merekomendasikan Rusli Dg Palabbi dan Widya Kastrena sebagai Calon Bupati dari PAN. Namun sambutan pasar politik nihil. Karena PAN Donggala hanya memiliki kursi di DPRD Kabupaten Donggala sebanyak 2 buah saja; tentu tidak cukup untuk mengusung sendiri pasangannya. Wajib berkoalisi, tetapi tidak menemukan jodoh yang baik. Kemungkinannya, PAN ya hanya bisa merapat ke 4 pasangan kandidat yang sudah ada sebelumnya. Apakah mau merapat ke A, B, C, atau D. Tentu tidak mungkin kalau mau merangsek ke E, sebab bukan jalurnya. Agar tidak salah kamar.
Kandidat yang paling cepat menangkap peluang dari PAN ini menjadi salah satu kunci kemenangan untuk berkontestasi dalam Pilkada Donggala 2024. Siapakah kandidat dari A-B-C-D yang bisa menggaet para pemilih dan elit struktural PAN?
Moh. Amin Sandilana, Pemimpin Redaksi dan CEO Harian Online Kabar Indonesia Timur