banner hokitimur

Hadianto Rasyid: Konglomerat-Birokrat dan Pemimpin Masa Depan Sulteng

banner 120x600

Kota Palu – Luar biasa, benar! Usianya saja belum genap 50 tahun. Namun karirnya terus meroket. Kekayaannya juga mahadahsyat. Gaya kepemimpinannya juga revolusioner, progresif, enerjik, demokratis, dan mulai menjadi episentrum kekuatan politik, ekonomi, dan sosiokultural di kawasan Indonesia tengah. Logislah, kalau dirinya banyak disukai oleh para bawahannya. Para pesaingnya pun pada keder. Siapakah beliau? Tak lain dan tidak bukan yakni Hadianto Rasyid–Walikota Palu (2021-2024).

Merujuk pada data laman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), jumlah kekayaan yang dimiliki sosok ayah dari 4 anaknya saat ini sebesar Rp. 266.808.375.640. Dengan jumlah harta sebanyak itu, berarti miliarder tersebut sudah mengalahkan kekuatan ekonomi yang dimiliki oleh 2 Calon Presiden RI yang tengah berkompetisi dalam Pemilu 2024 saat ini. Karena Calon Presiden yang diusung oleh PDI Perjuangan dan PPP yakni Ganjar Pranowo (notabenenya sebelumnya adalah Gubernur Jateng) hanya memiliki
kekayaan senilai Rp 15.430.843.129. Capres lain yang diusung oleh Partai Nasdem, PKS, dan PKB yaitu Anies Rasyid Baswedan kekayaannya cuman sebanyak Rp 11.789.358.223. Kalaupun kekayaan milik Ganjar Pranowo dan Anies Rasyid Baswedan digabungpun, sama sekali belum bisa menandingi jumlah kekayaan Hadianto Rasyid. Hebat, bukan?

Pertanyaan besarnya, apakah rahasia kesuksesannya tersebut? Rahasia kesuksesan Hadianto Rasyid menjadi Walikota Palu yang mampu mengantarkan Kota Palu di Sulawesi Tengah yang semakin maju–sekarang–adalah kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas. Karirnya cemerlang, wataknya rendah hati, menjadi politisian yang konglomerat, dan punya karakter tidak pernah mengenal putus asa. Ganteng/tampan, dinamis, rendah hati (low profile), dan moncer sejak muda. Keberhasilannya mendapatkan penghargaan sebagai Green Leadership “Nirwasita Tantra” menjadi prestasi luar biasa. Penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI diberikan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Siti Nurbaya di Auditorium Dr. Ir. Soedjarwo Gedung Manggala Wanabakti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada 29 Agustus 2023.

Sebagaimana diketahui bersama, Nirwasita Tantra adalah penghargaan bergengsi dari pemerintah pusat yang diberikan kepada Kepala Daerah atas kepemimpinannya dalam merumuskan dan menerapkan kebijakan dan atau program kerja sesuai dengan prinsip metodologi pembangunan berkelanjutan guna memperbaiki kualitas hidup di daerahnya. Kota Palu kini terus berkembang pesat. Kota yang dihuni hampir 400.000 penduduk tersebut menjadi mercusuar dan pembangunan di Sulawesi Tengah. Hal tersebut tidak lepas dari kepemimpinan dari Hadianto Rasyid yang memiliki berbagai program pembangunan visioner dan berkemajuan.

Jika dilihat dari jejak rekamnya, pengalaman suami dari Diah Puspita ini berkiprah untuk kemajuan pembangunan di Kota Palu sudah cukup panjang. Jelas kesuksesan alumnus Universitas Pancasila Jakarta tersebut tidak lepas dari kiprah istrinya Diah Puspita, tokoh perempuan yang berprestasinya. Belum lama ini, isrinya juga pernah menyabet penghargaan Manggala Karya Kencana dari BKKBN RI. Sebagai informasi, penghargaan Manggala Karya Kencana merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan oleh BKKBN kepada individu yang dinilai memiliki komitmen dalam Program Bangga Kencana serta berperan aktif dalam percepatan penurunan stunting di Indonesia.

Sukses sebagai Pengusaha, Sukses sebagai Politisi, dan Sukses sebagai Birokrat
Kelihaian Hadianto Rasyid menjadi Walikota Palu bukan didapatnya dengan gratis. Melainkan hasil kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas yang pernah dibangunnya mulai dari bawah. Sebelum menjadi politisi, Hadianto Rasyid adalah seorang pengusaha.  Alumnus Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar, Ponorogo – Jawa Timur tersebut menjabat sebagai Direktur PT A. Rasmamulia sejak tahun 2002. Beberapa tahun kemudian, bisnisnya berkembang sangat pesat.

Pada tahun 2005, dirinya menggagas bisnis baru yakni tempat wisata Taipa Beach yang sangat populer di Sulawesi Tengah. Dari bisnisnya tersebut, Hadianto Rasyid mampu membukukan pundi-pundi kekayaannya. Berdasarkan pelacakan yang dilakukan penulis terhadap harta kekayaan milik Walikota Palu tersebut pada lama LHKPN, per 31 Desember 2022, jumlah kekayaan yang dimilikinya sebesar Rp. 266.808.375.640. Dengan nominal tersebut, dirinya tercatat sebagai pejabat publik terkaya nomor 4 se-Indonesia setelah Sandiaga Uno (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) dengan kekayaan Rp 10,99 triliun; Aep Syaepuloh (Wakil Bupati Karawang) dengan harta kekayaan sebanyak Rp 400,84 miliar; dan Andrei Angouw (Wali Kota Manado) yang kekayaannya mencapai Rp 287,11 miliar.

Sebagai seorang politisian, Ketua DPD Partai Hanura Provinsi Sulawesi Tengah tersebut juga moncer benar. Penghobi olahraga berat sepak bola tersebut memulai karir politik dari bawah yakni menjadi Ketua Partai Hanura Kota Palu pada 2008 s/d 2015, lalu naik kelas dengan menjadi Ketua DPD Partai Hanura Provinsi Sulawesi Tengah (2015 sampai sekarang).

Kemampuan dalam melakukan negosiasi (lobi) dan komunikasi politik serta jaringannya yang sangat luas memuluskan langkahnya menjadi Anggota DPRD Kota Palu dan kemudian melanjutkan ke DPRD Provinsi Sulawesi Tengah. Pengalaman panjangnya dalam berpolitik serta profesi asalnya sebagai pebisnis, mematangkan pengalamannya dalam melakukan tata kelola birokrasi. Pada Pilkada 2020, pasangan Hadianto Rasyid/Renny A. Lamadjido mampu mengalahkan petahana.

Di mana akhirnya Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Palu menetapkan pasangan Hadianto Rasyid/Reny Arniwaty. Lamadjido sebagai pemenang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Palu 2020 dengan jumlah pemilih sebanyak 64.249 suara (40,1 persen). Pasangan ini dudukung oleh Partai Hanura dan PKB. Kompetitor lainnya yakni duet Aristan-Muhammad Wahyuddin mendapatkan sebanyak 28.385 suara (17,7 persen) yang diusung oleh Partai Nasdem dan PKS, pasangan Hidayat-Habsa Yanti Ponulele sebanyak 30.372 suara (19 persen) didukung oleh PDI Perjuangan; Partai Demokrat; PAN, dan Perindo; dan pasangan Imelda Liliana Muhidin/Arena JR. Parampasi meraih sebesar 37.260 suara (23,2 persen) saja yang diusung oleh Partai Golkar dan Partai Gerindra. Total pemilih atau daftar pemilih tetap dalam Pilkada Kota Palu Tahun 2020 yakni 250.635 pemilih.

Kegemilangan karir politik dari Hadianto Rasyid tidak lepas dari kelihaiannya dalam membangun kekuatan jaringan sosialnya. Adapun kekuatan jaringan sosial yang dimilikinya yakni dengan menjadi Ketua Umum PSSI Sulawesi Tengah, serta menjadi Ketua P.S. Bintan Timur Taipa, serta Ketua LPM Kel. Taipa.

Melihat kiprah dan segala prestasinya, Hadianto Rasyid ke depan bisa berpotensi menjadi salah satu pemimpin cemerlang (the new stars) di provinsi Sulawesi Tengah yakni banyak digadang menjadi salah satu Calon Gubernur Sulawesi Tengah di masa mendatang. Apalagi performanya didukung dengan kekuatan ekonomi atau konglomerasi, serta jaringan sosial yang dimilikinya saat ini. Para politisi di Sulawesi Tengah dan di Jakarta harus menghitung “the new rising stars” dari Kota Palu ini. (*)