banner hokitimur

Ditunggu, Gerak Catur Kasman Lassa dan PAN Donggala dalam Pilkada 2024

Oleh: Moh. Amin Sandilana

banner 120x600

Arah politik DPD PAN Kabupaten Donggala dalam konstelasi Pilkada Kabupaten Donggala 2024 ini saat ini benar-benar tengah berada di persimpangan jalan. Soalnya PAN saat ini tidak mendapatkan mitra koalisi dalam Pilkada Kabupaten Donggala 2024. Sebagaimana diketahui bersama, saat ini sudah terdapat 5 pasang bakal calon bupati dan wakil bupati yang siap bertanding dalam Pilkada Donggala 2024.

Pertama, duet Vera Elena Laruni-Taufik M Burhan yang diusung koalisi Perindo dan PDI Perjuangan (7 kursi). Kedua, tandem Moh Yasin-Syafiah Basir yang didukung Partai Nasdem dan Partai Gerindra (11 kursi). Ketiga, paket Rahmad Arsyad-Abdul Rasyid yang direkomendasikan oleh Partai Golkar dan PKS (8 kursi). Keempat pasangan Idham Pagaluma – Abdul Asis Daming yang diusulkan oleh PKB dan Partai Demokrat (7 kursi). Terdapat 1 pasangan lagi dari jalur independen yakni Burhanuddin Lamadjido-Mahfud AR. Kambay.

Dengan peta politik di atas, posisi PAN menjadi terkunci alias tersandera. Sebab, PAN Donggala hanya memiliki 2 kursi di DPRD Kabupaten Donggala hasil Pemilu 2024 kemarin. Artinya, sudah tidak memungkinkan lagi bagi PAN untuk mengusung kandidat mereka menjadi calon bupati-wakil bupati. Memang sebelumnya, DPP PAN sudah merekomendasikan pasangan Rusli Dg Palabbi dan Widya Kastrena sebagai Calon Bupati dari PAN.

 

Namun dua kandidat tersebut tidak laku dalam bursa calon bupati pada partai politik lainnya. Saat ini, PAN Donggala tinggal punya dua langkah politik saja yakni menunggu dilamar oleh partai politik lainnya untuk menambah kekuatan politiknya; atau PAN memilih jalan ksatria dengan membebaskan para simpatisannya untuk memilih dan mendukung salah satu pasangan yang ada sesuai dengan selera dan kepentingan dan kalkulasi masing-masing. Membebaskan di sini dalam konteks bebas untuk melabuhkan pilihannya pada pasangan kandidat yang diusung oleh partai politik lainnya; maupun bisa memilih pasangan kandidat dari jalur independen. DPD PAN Kabupaten Donggala yang kini masih dinahkodai oleh Kasman Lassa; yang notabenenya mantan Bupati Donggala 2 periode ini.

Dua pilihan langkah politik tersebut menjadi manuver terakhir yang bisa dilakukan oleh Kasman Lassa dkk. Ada dua nilai strategis bagi PAN, dalam situasi sulit tersebut. Pertama, basis massa PAN akan menjadi rebutan bagi seluruh pasangan yang bertarung dalam Pilkada Donggala 2024. Efeknya adalah, Kasman Lassa akan mendapatkan banyak penawaran dari para kandidat yang tengah bertarung tersebut; mengingat peta politiknya, memiliki kekuatan yang hampir seimbang dari masing-masing kandidat yang sudah ada. Justru arah dukungan dari Kasman Lassa dan PAN Donggala ini yang menjadi salah satu penentu kemenangan kandidat dalam Pilkada Donggala 2024 nanti.

 

Kedua, justru menjadi langkah taktis Kasman Lassa untuk memulihkan “stamina petarung politiknya” mengingat dalam Pemilu Legislatif 2024 kemarin, dirinya tidak bisa mendapatkan 1 kursi di DPRD Kabupaten Donggala, padahal sudah mengorbankan masa jabatannya sebagai Bupati Donggala dengan mengambil langkah mengundurkan diri. Jika Kasman Lassa tidak mengundurkan diri sebagai Bupati Donggala, bisa jadi ceritanya menjadi lain.

Apakah yang sebaiknya dilakukan Kasman Lassa saat ini untuk karir politiknya. Ada dua pilihan yang paling logis untuk dilakukan. Yang paling masuk akal yakni dengan bergabung ke salah satu pasangan bakal calon Bupati-Wakil Bupati Donggala yang memiliki kesamaan visi dan misi; sehingga masih bisa menitipkan program yang bisa dilanjutkan oleh kandidat yang mereka dukung jika besok memenangkan Pilkada 2024. Pertanyaannya, kandidat manakah yang paling realistis dan logis untuk didukung oleh PAN dan Kasman Lassa. Kasman Lassa adalah seorang yang pernah memiliki pengalaman tempur dalam bidang politik baik dari jalur perseorangan maupun jalur partai politik.

Kedua jalur tersebut pernah dialami dan dikuasainya. Mengawinkan dua langkah tersebut membutuhkan seni politik tingkat tinggi. Dari 5 pasangan yang ada, tampak terbaca jejak digitalnya, bahwa Kasman Lassa lebih condong untuk mendukung pasangan yang diusung oleh PKB dan Partai Demokrat yakni Idham Pagaluma dan Abdul Asis Daming. Mengingat relasi dengan kandidat lainnya, memiliki catatan yang lebih berat kohesinya. Hanya saja, iklim politik bisa saja berubah cepat. Nasib PAN Kabupaten Donggala sedang mendapatkan ujian berat karena belum memiliki mitra koalisi untuk bertanding dalam Pilkada Donggala 2024. Tanggal 27-29 Agustus 2024 tinggal pekan depan saja. DPD PAN Kabupaten Donggala harus cepat memutuskan Langkah politiknya, segera. Jangan menunda-nunda lagi langkah bidak catur politiknya, agar tidak terskak dan terlempar dari bidang permainan dan pertaruhan politik.

Kasman Lassa dan DPD PAN Doggala harus bisa melakukan konsolidasi internal kembali di lingkungan keluarga besar dan pendukungnya untuk menyiapkan pergerakannya kembali pada Pemilu 2029 mendatang. Gagal dalam Pemilu 2024, bagi Kasman Lassa karena gagal menang menjadi Caleg dalam Pemilu 2024; adalah hal yang lumrah dalam dunia politik. Kasman Lassa sendiri adalah seorang petarung; di mana karir politiknya pernah bersinar sejak tahun 2014-2024. Dirinya ke depan bisa saja berkompetisi untuk menjadi Gubernur atau Wakil Gubernur Sulteng; atau bisa berkontestasi menjadi Senator DPD RI atau DPR RI dari Sulawesi Tengah. Semuanya masih sangat mungkin dan logis dalam kamus politik.

Hanya saja tantangan Kasman Lassa sekarang adalah melabuhkan pilihan politik PAN Donggala untuk segera bersikap dalam Pilkada Donggala 2024, karena sampai sekarang tidak memiliki mitra koalisi untuk mengusung kandidatnya. Menurut hemat penulis, Langkah politik Kasman Lassa dalam Waktu dekat ini adalah menjatuhkan dukungan politiknya pada salah satu kandidat. Kandidat tersebut yakni Idham Pagaluma dan Abdul Asis Daming. Kita lihat saja dalam 9 hari ke depan, Langkah mana yang diambil PAN Donggala dan Kasman Lassa. (*)

 

Moh. Amin Sandilana, Pemimpin Redaksi Harian Online Kabar Indonesia Timur